Friday, January 28, 2011

Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota

Masyarakat (society) merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara pelbagai individu. Dari segi perlaksaan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat - atau tidak dibuat - oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains sosial.


Masyarakat Pedesaan (masyarakat tradisional)
Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan sebagai berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.
Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
Sedang menurut Paul H. Landis :Desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut :
a) mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
c) Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

Ciri-ciri Masyarakat desa (karakteristik)
Dalam buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi “Talcot Parsons” menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang mebngenal ciri-ciri sebagai berikut :
a. Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
b. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
c. Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme)
d. Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi).
e. Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.



Masyarakat Kota
kota juga mempunyai pengertian yang bermacam-macam seperti pendapat beberapa ahli berikut ini.
i. Wirth
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
ii. Max Weber
Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal.
iii. Dwigth Sanderson
Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.
Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.

Ciri-ciri masyarakat kota:
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :
a. Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
b. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme).
c. Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
d. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
e. Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
f. Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.



Dengan demikian dapat kita simpulkan Perbedaan Masyarakat Desa dengan Kota adalah sbb:
Masyarakat Pedesaan:

  1. Berperilaku Homogen
  2. Perilaku dilandasi konsep kekeluargaan
  3. Perilaku berorientasi tradisi
  4. Isolasi sosial
  5. Kesatuan dan keutuhan kultural
  6. Banyak nilai-nilai sakral
  7. Kolektivisme
Sedangkan Masyarakat Perkotaan:
  1. Berperilaku Heterogen
  2. Perilaku dilandasi konsep pengandalan diri dan kelembagaan
  3. Perilaku berorientasi rasionalitas dan fungsi
  4. Mobilitas sosial (Dinamik)
  5. Kebauran dan Diversifikasi kultural
  6. Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekural
  7. Individualisme

Iptek dan Kemiskinan

Iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Iptek mempunyai ikatan yang erat terhadap kemiskinan. Karena di jaman globalisasi seperti sekarang kemajuan Iptek sangat pesat dan jika kita tidak mengikuti perkembangannya maka semakin sedikit kesempatan kita untuk menjauhi kemiskinan. kenapa berkaitan erat dengan kemiskinan? Singkat kata, dengan adanya Iptek tentu kita lebih mudah melakukan aktifitas sehari-hari. iptek membantu pekerjaan kita menjadi praktis dan tentu saja manusia ingin mencapai sesuatu dengan cara yang praktis dan tidak mau berbelit-belit untuk mencapai keinginannya. misalnya komputer, kita dapat menulis atau meng-edit suatu gambar jauh lebih mudah dan praktis menggunakan komputer dibandingkan dengan manual atau menggunakan tangan. selain hasilnya lebih maksimal komputer juga menghemat banyak waktu. Disinilah peran Iptek yang sangat penting terhadap kemiskinan, Iptek sangat bermanfaat dalam berbagai hal. Seperti bencana alam yang sering merugikan suatu wilayah dan memakan banyak biaya. Dengan adanya Iptek dapat meminimalisir kerugian tersebut dan bahkan dapat dihindarkan. Jadi perkayalah diri kita dengan IPTEK agar tidak miskin ilmu maupun miskin materi.